Jumat, 21 Agustus 2009

KEBIJAKAN DIRI MENUJU KESUKSESAN

Cara Pandang di dalam diri sendiri (Self Reframing) :

I. TAKLUKKAN DIRI SENDIRI
“Dia yang bisa menaklukkan orang lain adalah manusia kuat.Dia yang bisa menaklukkan dirinya sendiri adalah manusia super.” (Lao Tze)
Perenungan Diri:
1. Malam hari sambil berbaring tidur, ambil waktu 1 - 2 menit.
2. Lakukan refleksi kegiatan hari ini secara cepat saja.
3. Tanyakan ke dalam diri sendiri: “Apakah masih ada emosi negatif yang tersimpan dalam diriku saat ini ?”
4. Lalu, tarik nafas yang dalam dan tahan nafas selama yang bisa Anda lakukan.
5. Bayangkan kejadian yang menimbulkan emosi negatif tersebut.
6. Buang dan lepaskan dengan menghembuskan nafas sepanjang mungkin.
7. Lanjutkan dengan bernafas perlahan saja, dan makin perlahan, sampai seluruh badan terasa rileks bak tanpa otot.
8. Diam sejenak dan ambil keputusan untuk berubah, misalnya: “Besok mau senyum aja aaah…” dan tidurlah dengan senyum… zzz…zzz…Karena jika dengan ikhlas kita mulai bisa menaklukkan diri sendiri, maka kekalahan bukan lagi kekalahan, bukan?

II. BELAJAR DARI KEKALAHAN
“Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,sesungguhnya Anda tidak kalah” ( Zig Ziglar )
Saat Anda “merasa” kalah, lakukan berikut:- Duduk diam dan tarik nafas panjang-
Cari penyebab kekalahan tersebut (cepat saja)- Ambil pelajaran dari kekalahan itu- Pejamkan mata: Tersenyumlah dan bersyukur- Hembuskan nafas secepat mungkin- Bangkit dan lompatlah setinggi mungkin“Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,sesungguhnya Anda tidak kalah”Pasti ada hikmah dari setiap kejadian, walau diberi nama “kalah”.

III. PELAUT TANGGUH …
(Bayangkan WS Rendra, ucapkan syukur dan hormat sebagai rasa kagum pada dia, masuk ke dalam diri dia dan bacakan lirik di bawah ini, bak WS Rendra)
Hidup adalah rangkaian masalah.Jika kita melihatnya sebagai masalah.Hidup adalah rangkaian tantangan.Jika kita melihatnya sebagai peluang.Tantangan penting untuk otot pikiran.Tantangan membuat kita bertumbuh.Tantangan membuat kita kreatif.(baca berikut ini sambil hembuskan nafas)Bersyukurlah jika kita mempunyai tantangan.Karena artinya kita memiliki peluang.(tahan nafas di perut dan baca dengan keyakinan kuat)Ya, sebuah peluang untuk Menang.Pepatah kuno mengatakan:“Lautan yang tenang,tidak menghasilkan pelaut yang tangguh”Atasilah masalah dengan:Tetaplah tersenyum.Tetaplah bergandengan tangan.Kita hanyalah berbeda, itu saja.

IV. GIAT BEKERJA KUNCI SUKSES
“Tidak Ada Jalan yg Mulus utk Sukses,Giat Bekerja Adalah Kuncinya” (George G Williams )
Perenungan Diri:Hasil penelitian mengatakan bahwa Ketekunan, Keuletan, Kegigihan akan membuatotot di seluruh tubuh kuat, baik otot badan, otot tangan, otot kaki, bahkan“otot” di otak kita. Yang paling penting adalah membuat kuat Otot Pikiran kita.“Anda tidak mungkin memahami Work Smart,sebelum Anda memiliki mental Work Hard” (Krishnamurti)Situasi Indonesia boleh tidak menentu,tetapi nasib kita haruslah kita yang menentukan.Kita cukup bergiat pada hal yang bisa kita kendalikan.

V. SIAPA YANG KAYA?
“Siapa yang kaya?Dia yang bersukacita dengan apa yang dimilikinya.” (Benjamin Franklin)Perenungan Diri:Bersukacita dan bersyukur dengan apa yang kita miliki, justru akan membuat kita semakin bertambah makmur dan sejahtera. Hukum alam semesta mengenaisukses ini sebenarnya sederhana sekali. Kita hanya perlu keyakinan dirisaja bahwa hal ini benar.

VI. CHOOSE TO BE HAPPY …
We always have a choiceWe can choose to be happyor we can choose to be grumpyBut It’s always better, smarter and wiserto choose to be happy… (Melody Ross)
Perenungan diri: (baca dalam hati dengan tempo lambat)“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat)“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat lagi)“Bukankah hidup ini adalah pilihan?”

VII. SETIA PADA HAL KECIL
Bukan tindakan besar dan hebat,yang menentukan hidup kita,melainkan kesetiaan dalam menekunipekerjaan-pekerjaan kecil dan tidak berarti …. (bunda Teresa)Perenungan Diri:Bacalah pesan di atas berulang-ulang sampai meresap.Bisa dengan cara pelan, sangat pelan, bahkan sangat, sangat pelan.Boleh juga baca dalam hati dengan perasaan mantap.Atau, diulang-ulang dalam hati untuk bagian tertentu.“kesetiaan menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil”“kesetiaan menekuni pekerjaan yang tidak berarti”Ya, memang mudah untuk dibaca, namun perlu kebesaran hati untuk mencerna.Dan, tekad besar untuk menelannya.Agar jadi bagian indah dalam gelora darah kita.Karena sang musuh adalah di ego diri.Tapi, mungkin!

VIII. IMPIAN PERLU UJIAN
(Baca gaya retorik Bung Karno)kala impian membuat kita berbedakala cara pikir kita ditertawakankala senyuman kita disiniskankala warna semangat mulai melunturkala impian membuat hati bias justru teruslah maju dan berpegangteruslah berpegang pada impian kitabangunlah keyakinan demi keyakinan bukankah layang-layang terbang tinggikarena melawan arah angin (tarik nafas dalam dan tahan, lalu lanjutkan baca dengan keyakinan)impian kita hanya perlu diujidiuji untuk membangun keyakinan(baca berikut ini sambil hembuskan nafas panjang)keyakinan untuk mencapainya.

IX. TUM SPIRO, SPERO
“Tum Spiro, Spero” artinya:“Selama Kita Bernafas, Kita Berusaha”Buanglah kata menyerah dalam hidup ini.Hidup ini sangat berarti, berkaryalah.Karena kita adalah manusia, makhluk luar biasa.Teruslah berjuang sampai nafas yang terakhir.
Sediakan waktu untuk sendiri. Untuk Diam. Untuk Meditasi. Untuk Merenung. Untuk ssst… diaaam, agar hikmah terdengar bunyinya.
Hening membuat bening…Bening membuat jelas…

Bau mulut Saat Berpuasa? Sudah Tidak Jaman!


Bulan puasa adalah bulan berkah. Berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, yang merupakan ibadah dengan pahala murah hati disambut dan dijalani dengan penuh suka cita. Selain menahan lapar, haus serta mengontrol emosi, masalah mulut yang berbau kurang sedap juga seakan menjadi satu paket saat menjalankan ibadah puasa.
Banyak orang yang tidak bisa bertahan lama berbicara bila teman bicaranya mempunyai bau mulut, dan seringkali terjadi sang teman tersebut enggan untuk memberitahu hal itu. Bau mulut (halitosis), entah itu saat berpuasa, maupun dalam keseharian, dapat menyebabkan orang tersebut menarik diri dari pergaulan karena rasa rendah diri dan makin jarang mau berkomunikasi.
Bulan puasa kali ini, kami membocorkan cara menendang si bau mulut bukan dengan rajin menggosok gigi atau berkumur dengan larutan penyegar mulut, tapi dengan makanan. Memilih makanan alami saat berbuka ataupun saat waktu sahur, dapat memerangi bakteri, mengikis plak, menguatkan enamel dan menciptakan napas segar merupakan cara terbaik untuk melindungi gigi. Inilah dia mereka…
1. Apel dan wortel, mengunyah apel atau wortel juga dapat membantu mengurangi bau mulut. Bisa kan dilakukan saat berbuka ataupun sahur?
2. Teh Hijau, teh hijau mengandung zat aktif bernama catechins yang dapat membunuh bakteri di mulut, sekaligus menghilangkan gula dari plak dan menghilangkan bakteri penyebab napas berbau. Minum 2 - 5 cangkir teh hijau sehari adalah hal yang baik, entah itu teh murni maupun yang sudah ada campuran lain.
3. Keju, penelitian dekade terakhir menunjukan bahwa keju yang rendah karbohidrat dan tinggi kalsium dan mengandung fosfat, dapat memberi manfaat pada gigi. Keju dapat melindungi enamel gigi dan memproduksi air liur (saliva) dan membunuh bakteri penyebab timbulnya karang gigi dan penyakit gusi.
4. Air Putih, minum air akan menjaga gusi selalu dalam keadaan basah dan merupakan cara terbaik untuk merangsang saliva. Berkumur-kumur membantu mengeluarkan kotoran yang terjebak disela-sela gigi, penyebab bau mulut. Walaupun berpuasa, tetap usahakan paling tidak minum 8 gelas air setiap hari.
5. Yogurt acidophilus (merupakan kelompok makanan probiotik). Mengkonsumsi yogurt acidophilus setiap hari atau minum suplemen acidophilus , atau makanan probiotik (dosisnya sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan ahli nutrisi) dapat membantu memelihara kesehatan pencernaan. Dengan lancarnya sistem pencernaan, bau mulut dapat dihambat.
Jadi siapa bilang puasa harus selalu identik dengan bau mulut?

PASRAH ITU NGGAK BIKIN REPOT

Senin itu, seperti biasa Vina memulai aktivitasnya berangkat ke kantor. Dari rumah menuju kantor Vina menggunakan sebuah taksi. Hari itu kegiatan di kantornya sangat padat sehingga dia memilih berangkat lebih awal dari biasanya. Ketika hendak memasuki gerbang tol, Vina mulai melihat begitu banyak antrian kendaraan seolah mereka berlomba ingin cepat sampai tujuan. Saat itu, jam masih menunjukkan jam 06.10 pagi. Taksi yang ditumpangi terus melaju di tengah kerumunan mobil-mobil lain yang hendak menuju arah yang sama.
Ketika beberapa saat perjalanan, persis berada di tengah tol jembatan layang, taksi yang ditumpangi Vina sudah mulai berjalan tersendat, dan tak lama kemudian berhenti total. Vina sempat bertanya kepada sopir, “Kok kenderaan di depan sama sekali tidak bergerak ya, Pak?”
“Tidak tahu ya, Neng. Ini juga tidak seperti biasanya, mudah-mudah nggak ada apa-apa,” sahut sopir.
Beberapa saat kemudian, Vina mulai gelisah, khawatir akan terlambat tiba di kantor dan jam telah menunjukkan pukul 07.45. Posisi taksinya kurang lebih berada di tengah tol jembatan layang. Pak sopir mencari tahu penyebab kemacetan lewat radio panggil. Dari informasi yang didapat, ternyata ada truk kontainer yang berisi muatan penuh terbalik melintang di jalan sehingga menghalangi kenderaan lain yang mau lewat.
Mendengar kabar itu Vina mulai menunjukkan raut muka tegang. Rupanya, pagi itu ada jadwal rapat jam 08.30 bersama dewan direksi perusahaannya dengan CEO dari Holding Company yang ada di luar negeri. Jarak tempuh perjalanan dari rumah menuju kantornya yang biasa hanya 30-40 menit menjadi tidak berlaku.
Waktu terus berlalu, hingga menjelang waktu rapat. Vina yang seharusnya telah berada di kantor tapi masih terjebak didalam taksi yang sama sekali tidak bergerak. Dalam keadaan panik, Vina mencoba meraih handphone dari tasnya. Dan, ternyata handphone-nya pun menunjukkan low bath, lalu pelahan-lahan mati. Dia belum sempat men-charge HP-nya yang semalam digunakan untuk menghubungi adiknya yang baru bertugas di luar kota . Akibatnya, dia sama sekali tidak dapat berkomunikasi ke kantor untuk memberitahukan kondisinya. Dia berusaha menanyakan kepada sopir barangkali ada HP yang bisa dipinjam, tapi sopir tidak bawa HP.
Vina menunjukkan kepanikan yang luar biasa. Pikirannya berkecamuk, stres karena memikirkan rapat yang begitu penting tidak dapat dia diikuti. Vina dipercaya direksi untuk mempresentasikan kinerja perusahaan di hadapan CEO dari Holding Company sehingga kehadirannya pada rapat itu sangat diharapkan. Dia berpikir untuk ganti kenderaan, tapi tidak mungkin karena di tengah jalan layang tidak ada transportasi lain, seperti tukang ojek ataupun busway yang dapat dijadikan kenderaan alternatif. Akhirnya, Vina tidak memiliki pilihan lain kecuali pasrah pada Tuhan.
Pada saat itu, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya bahwa dia pernah mendengar salah satu percakapan di sebuah stasiun radio, yang intinya adalah pada saat orang merasa tidak lagi memiliki pilihan, di situlah dibutuhkan kepasrahan kepada Tuhan. Orang betul-betul pasrah dan hanya berharap pada pertolongan dari Tuhan. Biasanya, mentalnya jauh lebih siap menghadapi dan menerima apa pun risiko yang akan terjadi. Terlebih lagi dia yakin dan percaya bahwa Tuhan akan selalu memberi yang terbaik baginya. Vina berusaha menjalankan nasihat ini. Beberapa saat kemudian dia merasa jauh lebih tenang. Dia hanya berdoa dan berprasangka baik pada Tuhan. Karena yakin, Tuhan Mahatahu apa yang terbaik bagi dirinya.
Tidak hanya itu, Vina pun masih merasa bersyukur karena ada bus angkutan umum yang persis berada di sekitar sana juga terjebak macet. Bus itu penuh sesak oleh penumpang dan sebagian banyak yang berdiri. Dari kenderaan yang dia ditumpangi, Vina dapat melihat jelas banyak penumpang yang kepanasan, bermandikan keringat, dan sebagian lagi turun dari dalam bus karena tidak mampu menahan panas. Sepertinya, bus itu juga tidak dilengkapi alat pendingin udara karena bus kelas ekonomi. Penumpang yang berada di luar bus pun tidak luput dari teriknya matahari, ditambah lagi polusi udara dari kenderaan yang ada di sekitarnya. Vina sadar betul akan beratnya penderitaan yang dialami penumpang bus itu, serta mereka pun mengalami hal yang sama terlambat menuju ke tempat beraktivitas.
Bila dibandingkan keadaan penumpang bus, Vina merasa kondisinya jauh lebih baik, lebih nyaman dan tidak capai berdiri. Malahan, dia berada di bawah hembusan udara dingin AC dan duduk di jok mobil yang empuk. Sepertinya, pantaslah bila dia banyak bersyukur.
Setelah beberapa jam berlalu, tiba-tiba taksi yang dia tumpangi pelan-pelan merayap dan akhirnya melewati kontainer yang menghalangi jalan. Di sana tampak petugas dan polisi yang sibuk mengatur lajunya kendaraan yang melintas.
Setibanya di kantor, Vina buruh-buruh menujuh meja rekannya untuk menanyakan rapat yang tidak dapat dia hadiri. Rupanya rapat yang semula akan dilaksanakan pada jam 08.30 diundur menjadi jam 14.00 disebabkan ada sesuatu dan lain hal. Vina pun masih penasaran dan bergegas menuju ruangan bosnya guna mengonfirmasi kebenaran penundaan rapat itu. Bosnya sadar bahwa Vina pasti merasa bersalah karena telah datang terlambat. Vina berusaha menjelaskan alasan dan akhirnya bos dapat memakluminya. Menurut bosnya, dia telah mencoba menghubungi Vina untuk memberitahukan penundaan rapat tapi HP-nya tidak bisa dihubungi karena mati. Vina sungguh merasa lega karena dia masih cukup waktu untuk mempersiapkan rapat akibat ditunda.
Vina kembali ke meja kerjanya dan sempat tertegun beberapa saat untuk merenungi kejadian apa yang dia alaminya pagi itu. Kini, Vina yakin dan sadar bahwa kejadian ini bukanlah secara tiba-tiba tapi peran campur tangan dari Tuhan. Inilah faktanya, bila orang telah menyerahkan diri pada Tuhan, maka uluran tangan Tuhan pun akan datang.
Ada beberapa hal pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, bahwa bila kepasrahan itu muncul dan memohon hanya pertolongan dari Tuhan, maka Tuhan pun tidak akan tinggal diam, dalam hal ini tidak ada kata yang tidak mungkin. Syaratnya hanya satu, yaitu yakin akan pertolongan- Nya. Ini berlaku bila orang telah memiliki spritulias tinggi. Hal lain adalah rasa syukur. Orang yang bersyukur selalu melihat apa yang telah dia dapatkan dan kelebihan yang telah dia dimiliki.